Gambaran Umum

Transportasi Indonesia

Konektivitas Nasional

Rasio konektivitas nasional adalah parameter penting dalam mengevaluasi infrastruktur transportasi suatu negara. Rasio konektivitas mengukur tingkat aksesibilitas antara wilayah-wilayah dalam skala nasional melalui perbandingan jarak yang ditempuh dengan jarak optimal yang dapat dicapai. Tingkat rasio yang tinggi menandakan akses yang baik antar wilayah, se mentara tingkat rendah menunjukkan hambatan dalam aksesibilitas regional. Pemahaman terhadap definisi ini penting dalam merancang strategi untuk meningkatkan konektivitas dan distribusi manfaat sektor transportasi yang merata. Pada pembahasan konektivitas nasional, PDB dan PDRB Provinsi adalah indikator penting dalam mengukur kesejahteraan ekonomi suatu wilayah.

Selain itu, data PDRB Provinsi juga memungkinkan identifikasi potensi pengembangan ekonomi, evaluasi kinerja sektor-sektor tertentu, dan merumuskan kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal. Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk menyelenggarakan layanan transportasi yang aman, selamat, lancar, nyaman dan inklusif bagi seluruh masyarakat indonesia melalui pembangunan infrastruktur transportasi, inovasi, serta kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Transportasi Indonesia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk menghadirkan transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan inovasi berkelanjutan dan penerapan teknologi modern, Kemenhub memastikan setiap perjalanan, baik darat, laut, udara, maupun perkeretaapian, berlangsung dengan standar keselamatan tertinggi dan kenyamanan maksimal. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan transportasi, serta menjaga ketepatan waktu demi memberikan pengalaman perjalanan terbaik. Bersama Kemenhub, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih terhubung, efisien, dan berdaya saing tinggi di era digital ini. Aman, nyaman, dan terpercaya—itulah janji kami untuk transportasi Indonesia!

144

Alur Pelayaran

6.698 Km

Rel KA

Keamanan & Keselamatan Transportasi

Keamanan dan keselamatan transportasi merupakan aspek penting dalam pengelolaan sistem transportasi modern. Untuk memastikan pergerakan manusia dan logistik berlangsung tanpa hambatan dan bebas dari risiko kecelakaan, berbagai langkah telah diimplementasikan oleh pemerintah, meliputi penerapan standar keselamatan yang ketat, penggunaan teknologi canggih seperti sistem pengawasan otomatis, serta pelatihan intensif bagi SDM Transportasi. Selain itu, pengawasan Keamanan & Keselamatan Transportasi yang ketat terhadap kondisi sarana, prasarana dan jaringan transportasi, seperti jalan, rel kereta, alur pelayaran, pelabuhan, terminal, stasiun kereta api dan bandara, juga memainkan peran penting. Upaya kolaboratif antara pemerintah, penyedia jasa transportasi, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan transportasi yang aman, selamat, lancar dan nyaman, mengurangi kemungkinan insiden, dan meningkatkan respons terhadap keadaan darurat.

Infrastruktur Keselamatan Sub-Sektor Laut

Navigation Telex (NavTex)

Berdasarkan PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia, NavTex adalah layanan pencetakan langsung (automated direct-printing) dalam jaringan internasional untuk penyebaran informasi keselamatan pelayaran, peringatan navigasi dan meteorologi, prakiraan meteorologi dan berita segera lainnya terkait keselamatan pelayaran. Indonesia berada di wilayah NAVAREA 11 dengan 4 stasiun NavTex di 4 kota berikut

Pusat Informasi Pelayaran

5

Pangkalan PLP

369

Kapal KPLP

9000

Personil KPLP

Transisi Energi

Angkutan Jalan

Perkembangan Jumlah Ijin Kendaraan Non Combustion selama 10 tahun

Selama satu dekade terakhir, Indonesia telah menginisiasi pengembangan sistem transportasi ramah lingkungan sebagai upaya strategis untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Meskipun negara-negara maju seperti Belanda, Jepang, Korea, dan Inggris telah lebih dulu menerapkan model-model transportasi hijau atau green transportation (GT), upaya-upaya baru dalam mengadopsi praktik-praktik ini terlihat semakin signifikan di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, pemerintah dan sektor swasta di Indonesia semakin terlibat dalam merancang dan mengimplementasikan inovasi-inovasi dalam bidang transportasi yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kualitas udara dan mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

Peningkatan drastis dalam kepadatan lalu lintas kendaraan roda dua dan roda empat, pada moblitas masyarakat selama jam-jam kerja atau sibuk. Terutama di kawasan Jakarta dan sekitarnya, memberikan dampak pada langit kota yang sering kali diselimuti oleh awan kelabu akibat dari peningkatan polusi udara. Untuk mencegah situasi semakin memburuk, terutama di wilayah Jabodetabek yang merupakan kawasan perkotaan padat, penggunaan kendaraan listrik menjadi alternatif solusi yang semakin menarik. Dengan mengadopsi kendaraan berbasis listrik, diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang dan menghasilkan udara yang lebih bersih bagi penduduk kota serta lingkungan sekitarnya.

118,281

Kendaraan Listrik Roda Dua

25,853

Kendaraan Listrik Roda Empat